- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA.co.id – Lampu diciptakan sebagai alat penerangan saat matahari tidak menyinari sebagian dari belahan bumi. Pada kendaraan seperti mobil, lampu sangat dibutuhkan agar pengemudi dapat melihat kondisi jalan dengan baik.
Seiring perkembangan zaman, lampu mobil juga mengalami peningkatan kapasitas. Dari sekadar bohlam biasa, kini lampu mobil tersedia dalam versi LED dan HID yang jauh lebih terang.
Namun, tahukah Anda bahwa sinar yang terpancar dari lampu bisa mengurangi kecepatan mobil?
Dilansir dari Jalopnik, Selasa, 2 Mei 2017, seorang peneliti bernama Dr Stephen Granade mengatakan, meski cahaya tidak mengandung massa, namun partikelnya memiliki energi gerak atau momentum. Nah, momentum inilah yang bisa mengubah kecepatan mobil.
Sejak beberapa belas tahun lalu, ilmuwan program antariksa Amerika telah meneliti tentang alternatif penggerak kendaraan di luar angkasa. Salah satunya yakni solar sail, sebuah layar berukuran besar yang digunakan untuk menangkap radiasi cahaya matahari.
Cara kerjanya sama persis seperti layar kapal, yakni memanfaatkan momentum angin untuk menggerakkan kapal. Namun, pada solar sail fungsi angin digantikan oleh radiasi cahaya.
Hal yang sama juga terjadi pada lampu mobil. Stephen mengatakan, pada dua lampu HID berkekuatan masing-masing 3.400 lumens, momentum yang dihasilkan adalah sekitar 50 nano Newton. Lantas, seberapa besar pengaruh dari angka tersebut?
“Coba taruh sehelai rambut di jari Anda. Daya tekan satu helai rambut sekitar 20 kali lebih besar dari 50 nano Newton,” tutur Stephen.
Dengan daya momentum sebesar itu, jika sebuah mobil ditaruh di luar angkasa dan lampunya dinyalakan, maka mobil akan bisa mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dalam waktu lebih dari 20 ribu tahun.
