- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Kondisi perekonomian yang masih naik-turun, tentu berimbas ke pasar otomotif, karena berkaitan dengan kemampuan daya beli konsumen. Ketatnya persaingan di industri perusahaan pembiayaan (multifinance) membuat berlomba-lomba memberikan program menarik bagi masyarakat sebagai konsumen.
Program yang lagi tenar saat ini adalah bunga kredit kendaraan nol persen dan cicilan kredit dengan tenor hingga delapan tahun. Di mata Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, Djaja Suryanto Sutandar, program seperti itu jelas berpengaruh ke kredit macet (nonperforming finance/NPF).
Perusahaan pembiayaan yang merupakan anak usaha dari Maybank Indonesia ini memang tidak bermain di ranah dua program tersebut. WOM Finance hanya bermain di segmen kendaraan roda dua, baru dan bekas, serta mobil bekas, melalui program Multiguna.
Sementara kedua program itu menyasar mobil baru. Kendati demikian, Djaja mengatakan, bahwa dua program ini bagian dari gimmick pemasaran untuk menarik minat konsumen lebih banyak. Sebab, rata-rata multifinance maksimal memberikan tenor atau jangka waktu pelunasan pembayaran 36 bulan untuk mobil dan 28 bulan untuk motor.
"Ya, memengaruhi NPF, karena kan bicara segmen, yang mana secara keuangan tentu tidak terlalu kuat. Ini lebih ke gimmick marketing menurut saya," kata Djaja kepada VIVA.co.id.
Selain itu, ia melanjutkan, khusus bunga nol persen, biasanya hanya berlaku selama enam bulan saja. Konsumen pun dibebankan biaya lainnya, seperti administasi atau asuransi. "Itu bagian dari multifinance mencari pendapatan selain dari bunga (fee based income)," papar dia.
Djaja menambahkan, hingga kini WOM Finance juga terus memperkuat jaringan yang dimiliki dengan membuka 15 unit kantor baru di tahun ini. Hingga kuartal I-2017, jaringan yang dimiliki WOM Finance mencapai 169 unit, di mana 70 persennya masih berada di Pulau Jawa.