Tips Memilih Knalpot Racing untuk Pemula

Knalpot racing untuk motor sport.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Modifikasi yang kerap dilakukan para pengguna sepeda motor adalah mengganti knalpot standar bawaan pabrikan dengan produk aftermarket. Alasannya sederhana, yakni untuk menunjang penampilan tunggangannya.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Berbagai produk knalpot racing saat ini mudah didapat. Namun, sebagian pengguna motor mungkin masih belum paham dalam hal cara memilih yang benar.

Teknisi knalpot Abenk Motor, Ari Nursidik, mengungkapkan, bagi pemula yang ingin mengganti knalpot racing, direkomendasikan yang terbuat dari bahan titanium. Alasannya, banyak keuntungan yang didapat.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

"Kenapa bahan titanium lebih bagus, karena jenis bahannya tahan panas, lebih awet dan tidak mudah memuai. Kalau pipa biasa seperti besi, mudah memuai, lama-lama peyot," ujarnya kepada VIVA.co.id di Jakarta, Jumat 5 Mei 2017.

Dia menjelaskan, material titanium memang dibanderol lebih mahal ketimbang material lainnya seperti besi dan galvanis. Knalpot bermaterial besi dan galvanis biasanya mudah berkarat jika sering terguyur hujan.

Pengguna Mobil yang Terjebak Macet di Puncak Wajib Periksa Ini

"Stainless steel dan titanium direkomendasikan. Kalau besi dan galvanis enggak, karena mudah korosi," ujarnya.

Menurutnya, knalpot berbahan material titanium dan stainless steel umumnya digunakan untuk motor jenis sport dengan kapasitas 150 cc ke atas. Harganya pun dibanderol cukup mahal.

"Contohnya untuk Yamaha R25, kami patok itu kurang lebih Rp1,8 juta. Tinggal pasang untuk harian dan untuk balap. Ada harga khusus untuk balap, bisa sampai Rp3 juta," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya