Efek Mengerikan Asal-asalan Ganti Tipe Oli

Kuras oli mesin mobil/Ilustrasi.
Sumber :
  • Bmwblog

VIVA.co.id – Oli merupakan elemen penting bagi setiap kendaraan, termasuk mobil. Oli mesin berguna untuk melumasi tiap komponen yang bergerak, sehingga gerakan komponen tetap licin dan tidak menimbulkan gesekan.

Ganti Oli Mesin Sebaiknya Sebelum atau Sesudah Mudik?

Tiap merek dan tipe oli memiliki kualitas yang berbeda, sesuai dengan kadar kekentalannya. Penggunaannya pun tergantung pada spesifikasi mesin.

Namun, masih saja ada konsumen yang sering mengganti merek atau tipe oli dengan berbagai alasan, salah satunya demi menghemat pengeluaran. Padahal, hal itu berdampak buruk bagi mesin mobil.

Motul Luncurkan Oli yang Cocok dengan Karakter Mesin Kawasaki

Pemilik bengkel G-Speed, Galih Laksono, mengungkapkan, efek yang paling terasa jika gonta-ganti merek atau tipe oli adalah adanya detonasi pada pengapian, atau yang lebih dikenal dengan istilah ngelitik.

"Begitu ngelitik, dia overheat, mogok. Begitu overheat, kita berhenti dan telepon minta derek. Kira-kira seperti itu," kata Galih di Jakarta, Rabu 10 Mei 2017.

Ini Alasan Mengapa Oli Mesin Butuh Zat Tambahan atau Aditif

Hal itu akan diperparah jika mobil kerap terjebak di kemacetan. Suhu yang tinggi bisa membuat mesin rusak dan akhirnya harus masuk bengkel.

"Kalau macet, mesin jadi stres karena panas yang berlebih. Kalau terus dipaksa, pasti pecah mesinnya. Biasanya, mesin sebelum pecah itu ada yang namanya gejala, pertama ngelitik dulu, terus suhu mesin panas," jelasnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, pemilik kendaraan tak boleh sembarangan saat hendak mengganti oli. Sebab, satu kesalahan saja bisa fatal akibatnya.

"Oli itu vital, karena fungsinya pelumas. Sama seperti kita buka pintu di rumah. Kalau enggak dilumasi, berisik. Tapi kalau kita kasih oli, lancar. Jika lancar, kalau kita pegang engselnya itu dingin, sementara kalau seret akan panas,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya