- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Mudik dengan mobil pribadi, menjadi pilihan bagi banyak orang saat Lebaran. Dengan kendaraan pribadi, perjalanan bisa lebih nyaman.
Selain itu, daya angkut juga lebih maksimal, dibandingkan dengan memakai moda transportasi umum. Namun terkadang, ada pemilik mobil yang memaksakan membawa banyak barang hingga melebihi kapasitas tampung yang wajar.
Kebiasaan memaksakan membawa banyak barang saat mudik, dikatakan pengamat otomotif, Bebin Djuana, sebagai hal yang kurang tepat. Ia menyarankan, sebaiknya pengguna mobil mengetahui daya angkut maksimal kendaraannya.
"Boleh saja mudik pakai kendaraan pribadi yang dimiliki, tetapi persiapkan kendaraan. Kemudian, batasi penumpang dan bawaannya jangan semuanya dibawa ke kampung halaman," kata Bebin kepada VIVA.co.id.
Pengemudi juga harus mempersiapkan ruang bagasi untuk menampung buah tangan yang dibeli saat perjalanan. Jangan sampai bagasi penuh barang, hingga oleh-oleh harus dipangku oleh penumpang.
Jika barang tidak memungkinkan dibawa dengan mobil, kata Bebin, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa ekspedisi. Pemudik harus tetap memperhatikan kenyamanan dan keselamatan berkendara menuju kampung halaman.
Hal ini, lantaran perjalanan menuju kampung halaman umumnya memakan waktu yang tidak sebentar. Jika dipaksakan, penumpang yang ikut di dalam mobil akan merasa tidak nyaman.
"Bikin rencana perjalanan. Kalau barang enggak muat, kirim via paket. Tapi perlu ingat juga, angkutan ekspedisi ada batasan, dilarang lewat jelang Lebaran. Ini juga harus dihitung," tuturnya.
Selain itu, pengemudi juga harus membatasi jumlah penumpang yang ikut di dalam mobil. Jangan memaksakan jumlah kursi yang terbatas untuk diduduki banyak anggota keluarga.
"Kadang, ada yang suka enggak enak, kalau ada yang mau menumpang tetap diangkut. Kalau memang sudah enggak muat, sebaiknya harus berani menolak. Ini demi kenyamanan dan keselamatan saat mudik juga," jelasnya. (asp)
