Beberapa Keuntungan Berkendara Mudik di Malam Hari

Arus balik pemudik lebaran
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rudi Mulya

VIVA.co.id – Umumnya, berkendara di malam hari, tentu berisiko. Sebab, kondisi fisik sudah menurun, setelah melakukan aktivitas. Tetapi, di bulan Ramadan, hal itu berbeda ketimbang hari biasanya.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Hal itu disampaikan pegiat keselamatan berkendara Rifat Sungkar. Maka itu, malam hari disebut waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

"Saya selalu menyarankan, kalau mau mudik jamnya dibalik. Jam malam orang memang takut nyetir karena penglihatan, makanya masalah kesehatan di penglihatan harus diberesi. Tetapi, ada untungnya (berkemudi di malam hari)," ujarnya, saat ditemui di Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat. 

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Selain itu, ada keuntungan lainnya mengemudi di malam hari saat Ramadan, meski pada kecepatan berapa pun Anda akan lebih peduli dengan kondisi lalu lintas. Tidak tergesa-gesa, stres karena macet, serta tubuh lebih segar, ketimbang siang hari. Karena, level air dan oksigen sesudah buka puasa tercukupi.

"Lalu akan lebih konsentrasi, karena ketika ada mobil, atau motor yang datang lebih terlihat, karena adanya sinar lampu dan konsennya lebih terlihat. Jika orang yang sering keluar kota, pasti mengalami hal seperti ini," sambungnya.

Pengguna Mobil yang Terjebak Macet di Puncak Wajib Periksa Ini

Lantas berapa lama waktu istirahat yang diperlukan? Menurut penggawa Rifat Drive Labs ini, sebenarnya apabila mudik malam dan kondisi lalu lintas lancar, waktu istirahat justru lebih dipercepat.

Berbeda dengan kondisi siang, atau macet. Istirahat disarankan dilakukan tiap mengemudi tiga jam sekali (berkendara malam). Sementara itu, jika menemui kondisi macet istirahat tiap empat jam sekali.

"Karena, kita dalam ruang kemudi lupa dan biasanya ingin cepat sampai dan itu pola pikirnya salah. Karena kita harus sampai tujuan dengan selamat dan sepanjang perjalanan harus enjoy, tidak boleh mengejar waktu," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya