- www.toyota.astra.co.id
VIVA.co.id – Melakukan ritual mudik dan arus balik dengan menempuh perjalanan yang jauh pasti bakal memengaruhi pemakaian komponen kendaraan. Tak terkecuali pelat kopling mobil transmisi manual.
Kopling punya peran penting, yakni untuk menghubungkan tenaga mesin ke transmisi dan memutar roda sehingga kendaraan dapat bergerak. Jika komponen ini rusak, mobil Anda tidak akan bergerak alias mogok.
Banyak gejala yang bisa menjadi ciri bahwa pelat kopling mobil mengalami kerusakan atau habis sehingga pengguna wajib melakukan penggantian. Salah satunya yakni mesin mobil kurang tenaga alias lemot. Cara mendeteksinya tergolong mudah.
"Kopling dilepas mobil enggak mau jalan. Ciri-ciri awalnya ada bau hangus atau sangit seperti ada yang kebakar," kata Service Manager Plaza Toyota Tendean, Supriana, kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 29 Juni 2017.
Selain itu, kata dia, pelat kopling menipis juga bisa dirasakan saat setelan kopling menjadi tinggi serta putaran mesin tinggi namun kurang bertenaga. Dengan mencermati hal ini, pengemudi wajib segera membawa mobilnya ke bengkel terdekat untuk mengantisipasi bahaya yang bakal terjadi.
Pelat kopling bisa menipis bisa disebabkan beberapa hal. Kata dia, yakni cara menginjak pedal kopling yang tidak benar. Yang paling umum dilakukan adalah pengemudi menginjak pedal kopling setengah atau menggantung saat berada di jalanan macet dan tanjakan.
"Kopling ditahan setengah, terutama saat macet dan saat menanjak. Itu yang paling umum terjadi kenapa pelat kopling habis," tuturnya menambahkan.
Senada, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, mengatakan, pelat kopling menipis lantaran penggunaan dilakukan secara tidak tepat.
"Sering setengah kopling, maka pelat koplingnya bisa cepat habis bahkan bisa hangus atau terjadi panas berlebih yang pada akhirnya bikin koplingnya rusak atau habis," kata dia. (one)
