Rela Sisakan Sasis dan Mesin demi Cafe Racer Mentereng

Cleveland Ace bergaya cafe racer.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Modifikasi bergaya cafe racer selama ini identik dengan warna-warna gelap. Namun, tidak pada sebuah cafe racer yang satu ini, warnanya justru mentereng.

Motor Kustom Terbaik di Kustomfest 2023 Korbankan Tas Mewah Louis Vuitton

Dijamin kala dibawa wara-wiri di jalan raya, banyak mata yang terpana akan permainan warna yang diusungnya.

Cafe racer tersebut rupanya menggunakan bahan dasar Cleveland CycleWerks Ace. Motor merek asal Amerika yang kini sudah dijual umum di Indonesia.

Kebangkitan Budaya Kustom Otomotif Usai Pandemi Hadir di Garage Life

Wujud aslinya sebenarnya adalah ‘kuda besi’ bergaya tracker dan scrambler. Namun, di tangan dingin bengkel HThree Custom Garage, Cleveland Ace kemudian dirombak menjadi sebuah cafe racer.

Menurut Hendra Hakim, penggawa HThree Custom Garage, meski dari pabrikan motor tersebut sudah memiliki tampilan klasik, mereka masih ingin membuatnya tampil berbeda. Alhasil, banyak perintilan bawaan pabrik yang digusur dan hanya menyisakan sasis serta mesinnya. Sementara itu, kaki-kaki dan bodi kena sapuan jahil.

Ini Modifikasi Motor yang Bisa Bikin Pemiliknya Rugi

"Benang merahnya cafe racer, warna candy saya pilih karena menarik dan kebetulan punya konsep retro. Jadi menurut saya jadi keren saja, sebab umumnya kalau warna gelap untuk motor seperti ini jadi terlihat jelek," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Cleveland Ace bergaya cafe racer.

Semua teknik pengecatan di-air brush, lengkap dengan paduan warna oranye, hitam dan tertuang di sekujur bodi serta tangki. "Sasis tengah dipotong, dan harusnya ini dualshock, tapi saya ubah jadi monoshock, tentu banyak ubahan di sasisnya. Kalau untuk swing arm saya custom, jadi dalamnya masih ada arm bawaan pabrik, biar terlihat agak besar," tuturnya.

Urusan kaki-kaki, Hendra tidak main-main dalam menentukan ukuran pelek dan ban agar sesuai konsep. Pelek menggunakan ring 19 inci dan dibalut dengan ban vintage dengan ulir lurus.

"Ban kemarin maunya pakai Shinko, tapi enggak ada ukurannya yang sesuai akhirnya pakai vintage. Sebab, awalnya mau coba pakai Firestone, ternyata pas dicoba enggak enak dilihatnya, terlalu rendah," katanya.

Berikut data modifikasi lengkapnya:

Setang: Custom
Hand grip: Kuningan
Shock breaker depan: Custom
Knalpot: Custom
Foot step: Custom
Monoshock: Ohlins
Swing arm: Cover  
Pelek depan/belakang: R19
Ban depan: Vintage 350/19
Ban belakang: Vintage 400/19
Jok: Custom
Bodi: Custom
Bengkel: HThree Custom Garage

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya