- Dok: Garansindo
VIVA.co.id – Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara, salah satunya membuat regulasi tentang kendaraan bertenaga listrik. Sebab saat ini penggunaan kendaraan bermotor semakin meningkat.
Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengatakan, semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor maka seiring juga peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak. Dan ini dinilai memengaruhi kondisi lingkungan dari hasil pembakaran mesin.
"Salah satu upaya nyata yang dilakukan yaitu produksi motor listrik dan hal ini sejalan rencana pemerintah Jokowi dengan penerbitan Perpres Nomor 22/2017 tentang rencana umum energi nasional yang di dalamnya mengatur rencana usaha penyedian tenaga listrik," kata Djoko di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dia mengatakan, sepeda motor listrik Gesits hasil karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merupakan salah satu jawaban masalah kebutuhan transportasi ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi listrik.
"Semoga dengan penandatanganan perpanjangan kerja sama menjadi langkah awal indonesia menuju bebas polusi asap kendaraan bermotor," ujarnya menambahkan.
Pemerintah lanjut dia, mengharapkan motor listrik Gesits itu nantinya bisa dijual dengan harga murah di Indonesia.
"Masyarakat Indonesia sudah lama menanti produk nasional yang ramah lingkungan dan terjangkau. Sehingga harapan kami apabila produk motor listrik ini dipasarkan dengan harga yang murah namun tidak murahan," kata dia.
Moeldoko Ungkap Penyebab Subsidi Motor Listrik Kurang Laku, Anak Muda Tak Suka Motor Pelan
Moeldoko mengatakan, bahwa subsidi motor listrik senilai Rp7 juta yang diberikan pemerintah sudah cukup bagus tapi sayangnya kurang diminati. Ada beberapa isu penyebabnya
