- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA – Nissan Note e-Power pertama kali dipamerkan PT Nissan Motor Indonesia di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. Mobil ini berbeda dengan Nissan Leaf yang 100 persen mobil listrik, karena Note masih memiliki mesin bensin berkapasitas 1.200 cc.
Meski begitu, Note tetap menjadi mobil listrik. Sebab, yang menggerakan kedua roda depannya adalah motor listrik dengan daya 80 kilo Watt, dengan dukungan baterai Lithium-ion berdaya 1,5 kilo Watt hours.
Mesin bensin berkode HR12DE fungsi utamanya hanya untuk mengisi ulang baterai. Alhasil, baterai Note tidak perlu diisi ulang dengan cara mengecas.
Menurut Manager Research and Development NMI, Anton Khristanto, jika baterai dalam kondisi penuh, mobil ini dapat menempuh jarak 42 kilometer.
Namun, dengan bantuan mesin bensin dan tangki 34 liter yang digunakan untuk mengecas baterai, mobil ini dapat menempuh jarak 1.300 kilometer.
VIVA.co.id menjadi salah satu media nasional yang mendapat kesempatan eksklusif untuk mencoba langsung hathcback Nissan paling terlaris di Jepang ini, dengan memanfaatkan sirkuit Bridgestone Proving Ground di kawasan Karawang, Jawa Barat.
Bentuk keseluruhan eksterior masih sama seperti hathcback pada umumnya, dengan grille depan berbentuk V-Motion dibalut aksen krom yang menjadi ciri khas Nissan. Spion juga sudah dilengkapi lampu sein LED dan sudah retractable.
Penerangan utama juga sudah dilengkapi proyektor LED dan Daytime Running Light (DRL). Tapi, untuk lampu belakang masih bohlan biasa.
Untuk posisi mengemudi, postur badan setinggi 170 sentimeter tidak membuat kaki menekuk. Setir sudah teleskopik, bisa diatur tinggi rendahnya. Jok berbalut bahan semi kulit dibekali sandaran tangan, agar pengemudi tidak pegal.
Untuk menyalakan hathcback ini hanya perlu menekan tombol. Suara yang dihasilkan tidak sesenyap mobil listrik Tesla, karena Note masih memakai mesin biasa untuk mengisi ulang baterai.
Kemasan Parfum
Di konsol tengah, desain tuas transmisinya seperti kemasan parfum. Pengemudi cukup menggeser tuas ke atas untuk mundur dan ke bawah agar mobil bergerak maju. Pengoperasiannya seperti joystick analog pada stik Play Station.
Sebelum menjajal akselerasi, kami mencoba lima tikungan di sepanjang lintasan utama. Dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam, pengendalian terasa sangat nyaman. Tidak ada gejala limbung sama sekali. Pun ketika melintas di tikungan dengan kecepatan 70 km per jam.
Setelah itu, kami baru mencoba akselerasinya di jalur lurus sepanjang 850 meter, menggunakan alat ukur kecepatan. Mobil ini memiliki torsi yang besar di kelasnya, yakni 245 Newton meter. Maka, untuk catatan dari kondisi diam sampai kecepatan 100 km per jam hanya butuh waktu 9,1 detik.
Tenaga yang dihasilkan motor listrik mampu membuat mobil ini melesat hingga 170 km per jam. Mungkin bisa lebih, namun keterbatasan lintasan membuat kami harus mengurangi kecepatan. (ren)
Penasaran dengan review lengkap Nissan Note e-Power? Lihat di sini.
