VIVAnews - Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN dalam sebuah dialog Public-Private Sector Policy di sela-sela KTT ASEAN di Hua Hin Thailand, pada 22 Oktober 2009, menelurkan rekomendasi di sektor otomotif.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers di Hua Hin Thailand, 26 Oktober 2009, menjelaskan, dalam dialog tersebut, Ketua ASEAN Automotive Federation dari Malaysia, Dato Aishah Ahmad, menyampaikan pemaparan mengenai kondisi sektor otomotif terkini.
"Dijelaskan kondisi sektor otomotif ASEAN, baik dari segi produksi maupun penjualan, yang mengalami penurunan pada 2009 akibat krisis keuangan dunia akibat menurunnya daya beli masyarakat," kata Mari.
Federasi Otomotif ASEAN selanjutnya menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada para Menteri Ekonomi ASEAN, antara lain agar seluruh negara anggota ASEAN menempati komitmen penghapusan tarif produk dalam "Inclusion List" CEPT-AFTA pada Januari 2010.
Termasuk, federasi meminta dihapuskannya persyaratan ketat, standar unik, dan ketentuan administratif yang cenderung restriktif dalam mengutamakan komponen buatan sendiri, dan segara diwujudkannya ASEAN Single Window.
Dialog ini merupakan yang kedua kalinya digelar para Menteri Ekonomi setelah yang pertama dilangsungkan pada bulan Agustus 2009 di Bangkok dengan fokus pada sektor tekstil dan garmen.
"Rekomendasi yang disampaikan sangat penting dan menunjukkan komitmen sektor ini untuk terus mendorong proses integrasi industri di lingkungan ASEAN. Semangat yang sama juga kita rasakan pada saat melakukan dialog dengan industri tekstil dan garmen ASEAN pada bulan Agustus lalu," ujar Mari.
hadi.suprapto@vivanews.com
Terpopuler: Hasil Apik Timnas Indonesia U-23, Anthony Ginting Tembus Olimpiade 2024
Berita mengenai hasil apik Timnas Indonesia U-23 di laga uji coba menjadi buruan pembaca VIVA Bola sepanjang Selasa 9 April 2024.
